Definisi tetes telinga
FI III : 10 Guttae Auriculares, tetes telinga adalah obat tetes yang
digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga.
Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa
bukan air.
Ansel : 567 Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep
yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam
jumlah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga
(lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa
sakit.
DOM King : 153 Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke
dalam saluran telinga, yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan –
bahan obat tersebut dapat berupa anestetik lokal, peroksida, bahan –
bahan antibakteri dan fungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk
membersihkan, menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar.
Tetes telinga adalah bentuk dari obat yang digunakan untuk mengobati
dan mencegah infeksi telinga, khususnya infeksi pada telinga bagian luar
dan saluran telinga (otitis eksterna).
Anatomi dan Fisiologi telinga
(DOM King : 153)
Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam.
Telinga bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam
merupakan alat –alat pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan
bagian-bagian lain pada telinga dalam mengontrol keseimbangan. Telinga
luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar; suara masuk
ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran
merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan
epidermis (kulit). Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm,
dan pembengkakan pada saluran telinga ini akan terasa sangat
menyakitkan karena tidak ada jaringan sub kutan untuk mengurangi tekanan
dan peregangan kulit. Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna)
biasanya meliputi sakit ketika menarik atau memindahkan cuping telinga,
dan mungkin pula terjadi pengaliran lilin telinga. Kadang – kadang
diperlukan untuk memindahkan kotoran dan lilin telinga (serumen) dengan
membasuh saluran telinga dan kemudian menambahkan larutan asam (asam
asetat atau aluminium asetat yang diencerkan) untuk menghambat
pertumbuhan jamur dan bakteri. Telinga tengah terdiri dari gendang
telinga dan rongga timpani. Lubang timpani adalah kantung yang berisi
udara yang mengandung tulang – tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus,
dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring melalui saluran eustachius
yang berfungsi menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga
agar tetap berada dalam kesetimbangan. Infeksi telinga tengah biasanya
bersamaan dengan infeksi pada bagian nasofaring melalui saluran
eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai otitis
media.
Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari
saluran – saluran yang berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan
mengontrol keseimbangan seseorang. Serumen (DOM King : 153-154) Serumen
(lilin telinga) adalah campuran dari sekret kelenjar sebaseus dan
serumen. Kelenjar ini terletak pada 1 cm bagian luar pada saluran
telinga. Lilin telinga terdiri dari lipid, asam – asam lemak,
mukoprotein, alcohol lilin, dan bahan – bahan lipofilik lainnya. Serumen
berfungsi sebagai lubrikan dan perlindungan dan menyingkirkan debu, dan
benda – benda asing lainnya yang masuk ke dalam saluran eksternal.
Normalnya, serumen itu kering dan keluar dari telinga, tetapi serumen
dapat terakumulasi menjadi bentuk yang kompak dan kemungkinan dapat
menutup saluran telinga.
Infeksi telinga luar (DOM Martin : 909)
Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
kelembaban yang cukup tinggi, adanya sel – sel epithelium, dan kondisi
pH yang alkali yang menyediakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan
mikroorganisme pada rongga yang hangat ini. Beberapa flora yang terdapat
pada telinga luar adalah Micrococci (aureus dan ulbus) dan
Corynebacteria. Kurang dari 1 % dari telinga normal mengandung
Pseudomonas aeruginosa. Ketika sel epitel mengalami luka, infeksi dapat
timbul, terutama sekali ketika telinga berada dalam kondisi yang lembab.
Infeksi telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan
kortikosteroid (suspensi atau larutan) dalam propilen glikol dan
polietilen glikol. Penggunaan bahan ini juga kadang bersamaan dengan
antibiotik yang selektif berdasarkan aktivitasnya melawan Pseudomonas
aeruginosa. Infeksi telinga tengah (DOM Martin : 910) Pembengkakan pada
telinga tengah biasanya bersamaan dengan pembengkakan rongga hidung yang
terhubung melalui saluran eustachius. Infeksi ini biasanya sangat sakit
dan diikuti dengan kehilangan pendengaran secara parsial dan demam.
Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam
pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini
antara lain Proteus dan Pseudomonas.
Preparat untuk melepaskan kotoran telinga
(Ansel : 567)
Kotoran telinga adalah campuran sekresi kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea dari saluran telinga bagian luar. Tumpukan kotoran
telinga yang berlebihan dalam telinga dapat menimbulkan gatal, rasa
sakit, gangguan pendengaran dan merupakan penghalang bagi pemeriksaan
secara otologik. Telah bertahun-tahun minyak mineral encer, minyak
nabati, dan hydrogen peroksida biasan digunakan untuk melunakkan kotoran
telinga yang terjepit agar dapat dikeluarkan. Baru-baru ini, larutan
surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik dalam
melepaskan lilin telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari
trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan diformulasikan dalam
propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga
sehingga membantu pengeluarannya. Tata cara dalam membuang lilin atau
kotoran telinga biasanya dimulai dengan menempatkan larutan otik pada
saluran telinga dengan posisi kepala pasien miring 45o, lalu memasukkan
gumpalan kapas untuk menahan obat dalam telinga selama 15 – 30 menit,
disusul dengan menyemprot saluran telinga dengan air hangat
perlahan-lahan memakai penyemprot telinga dari karet yang lunak.
Preparat telinga untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik
(Ansel : 568)
Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk
melawan infeksi adalah zat – zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat,
neomisin, polimiksin B sulfat dan nistatin. Pada umumnya zat – zat ini
diformulasikan ke dalam bentuk tetes telinga (larutan atau suspensi)
dalam gliserin anhidrida atau propilen glikol. Pembawa yang kental ini
memungkinkan kontak antara obat dengan jaringan telinga yang lebih lama.
Selain itu karena sifat higroskopisnya, memungkinkan menarik kelembaban
dari jaringan telinga sehingga mengurangi peradangan dan membuang
lembab yang tersedia untuk proses kehidupan mikroorganisme yang ada.
Untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai infeksi
telinga, beberapa preparat otik antiinfeksi juga mengandung bahan
analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti lidokain dan
benzokain. pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga
utamanya adalah dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range
pH antara 5 – 7,8. keefektifan obat telinga sering bergantung pada
pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak fisiologis
dan menyediakan media yang subur untuk penggandaan infeksi. Ketika pH
telinga berubah dari asam menjadi alkali, bakteri dan fungi akan tumbuh
lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang
sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam sedangkan yang
lainnya basa (Scoville’s : 257) Larutan untuk telinga biasanya memakai
wadah botol drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi yang
seragam (Scoville’s : 257)
Cara penggunaan tetes telinga yang benar
(Eardrops.pdf)
(Menyuruh orang lain untuk membantumu menggunakan tetes telinga ini akan membuat prosedur menjadi lebih mudah)
1.Bersihkan telingamu dengan kapas wajah yang basah kemudian keringkan telingamu.
2.Cuci tanganmu dengan sabun dan air
3.Hangatkan tetes telinga mendekati suhu tubuh dengan cara memegang wadahnya dalam tanganmu selama beberapa menit
4.Jika tetes telinga merupakan suspensi yang berkabut, kocok botol dengan baik selama 10 detik
5.Periksa ujung penetes untuk meyakinkan bahwa tidak pecah atau retak
6.Tarik obat ke dalam penetes
7.Miringkan telinga yang terinfeksi ke atas atau ke samping
8.Hindari menyentuh ujung penetes pada telinga atau apapun, tetes telinga dan penetesnya harus tetap terjaga bersih
9.Teteskan sejumlah yang benar ke telinga. Kemudian tarik penetesnya
dari telinga agar tetesannya dapat turun ke saluran telinga.l
10.Tahan agar telingamu tetap miring selama beberapa menit atau masukkan kapas telinga yang lembut ke dalam telingamu.
11.Letakkan kembali penetesnya pada botol dan tutup kencang
penutupnya. 12.Cuci tanganmu untuk menghilangkan bahan-bahan obat yang
mungkin ada.
http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/06/06/tetes-telinga/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar