Parasetamol
obat untuk apa?
Parasetamol adalah obat yang berfungsi sebagai analgesik (meredakan nyeri), oleh karena itu sering digunakan untuk berbagai macam jenis nyeri termasuk nyeri kepala, sakit gigi, sakit otot, dan sebagainya. Selain sebagai analgesik, parasetamol juga berfungsi sebagai antipiretik, yaitu menurunkan demam, meriang, atau menggigil. Berbeda dengan ibuprofen (misalnya Proris), parasetamol tidak mempunyai efek antiradang.
Apa beda parasetamol dan asetaminofen?
Tidak ada beda antara parasetamol atau asetaminofen. Hanya perbedaan istilah saja, senyawanya sama. Parasetamol disingkat dari "para-asetil-amino-fenol" sedangkan asetaminofen disingkat dari "N-asetil-para-aminofenol".
Amankah parasetamol untuk ibu hamil?
Sampai saat ini, parasetamol atau asetaminofen terbukti aman untuk ibu hamil, juga untuk ibu menyusui.
Bagaimana dengan bayi, apakah juga aman?
Ya, parasetamol juga relatif aman untuk bayi dan anak. Tapi perlu diperhatikan dosis penggunaannya, jangan sampai kelewat dosis.
Apa saja sediaan parasetamol?
Parasetamol tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan sirup 125 mg/5 ml. Walaupun jarang, juga ada sediaan parasetamol yang cara pemberiannya lewat 'belakang'.
Berapa dosis parasetamol?
Dosis parasetamol untuk anak di atas
12 tahun sampai usia dewasa adalah 3 sampai 4 tablet sehari. Sedangkan
anak-anak usia 6-12 tahun, ½ - 1 tablet, 3 atau 4 kali sehari.
Dosis sirup adalah: anak usia 0-1 tahun : ½ sendok takar (5 mL), 3-4 kali
sehari. Anak usia 1-2 tahun : 1 sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari. Anak usia
2-6 tahun : 1-2 sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari. Anak usia 6-9 tahun : 2-3
sendok takar (5 mL), 3-4 kali sehari. Anak usia 9-12 tahun : 3-4 sendok takar
(5 mL), 3-4 kali sehari.
Apa efek samping parasetamol?
Jika digunakan dalam dosis yang dianjurkan, parasetamol relatif aman dan tidak menebabkan efek samping. Tapi bila diminum dalam dosis besar dapat menyebabkan gangguan saluran cerna bagian atas.
Apa efek keracunan parasetamol?
Jika
diminum dalam dosis sangat besar, parasetamol akan menyebabkan keracunan.
Efeknya adalah kerusakan hati. Jika terjadi keracunan, di rumah sakit biasanya
segera diberikan antidotumnya, yaitu asetilsistein.
www.ilmudokter.com/2013/11/parasetamol.html
www.ilmudokter.com/2013/11/parasetamol.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar